Hello, I am MRAK!
“I have a mission to “Empower Calon Pengantin (Catin) through Ladder and Slider Education Game as Stunting Prevention in Indonesia”
Let’s complete the mission with me!
GOLD MEDAL
MRAK succeeded in winning a gold medal in the "Innovative Science" category in the International Science Project Competition (ISPC) hold at the Muhammadiyah University of Malang (UMM Malang) on 30 August-2 September 2024.
IYSA Grand Prize
MRAK's innovation also received additional awards in the form of the IYSA (Indonesian Young Scientist Association Grand Prize)
WHAT IS MRAK?
MRAK is an educational game that utilizes a ladder and slider as tools, aiming to educate adolescents and prospective brides (calon pengantin/catin) about stunting prevention in Indonesia. This method becomes an engaging way of transferring information through unique cards, including true/false - myths/facts, and fun challenges. Furthermore, the participants can engage and share ideas directly with others.
Let’s complete the mission with me!
HOW TO PLAY
PRE-TEST
POST-TEST
enjoy your time!
CHALLENGES
Menurut “Buku Saku Kespro Catin”,
Seorang perempuan layak untuk hamil apabila:
a. UMUR
Ideal : 20-34 tahun
Jika:
• Usia< 20 tahun: tunda kehamilan
• Usia> 35 tahun:
- Jumlah anak 1 orang –dibawah pengawasan khusus
- Jumlah anak≥ 3 orang–dianjurkan tidak hamil lagi
b. JUMLAH ANAK
Ideal :< 3 orang
Jika: ≥ 3 orang : dianjurkan tidak hamil lagi
c. JARAK KEHAMILAN
Ideal :> 2 tahun
Jika: < 2 tahun: tunda kehamilan sampai usia anak 2 tahun
d. IMT
Ideal : 18,5 –25,0 (normal)
Jika:
• < 18,5 (KEK): tunda kehamilan sampai mencapai BB normal, diet tinggi kalori dan protein, minum obat cacing
• > 25,0 –27,0 (kelebihan BB tingkat ringan)29
• > 27,0 (kelebihan BB tingkat berat/obesitas)
e. KONDISI KESEHATAN
Salah satu upaya pencegahan Stunting adalah dengan
pemanfaatan tanaman lokal sebagai bahan pangan.
Tanaman Kelor (Moringa Oleifera) merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki sejuta manfaat untuk kesehatan yang memiliki sumber protein tinggi, sedangkan daun kelor (moringa oleifera) merupakan sumber bahan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Kandungan gizi daun kelor kering mengandung lebih dari 40 antioksidan alami, protein 26,2 g, kalsium 2.095 mg,
besi 27,1 mg, dan ß-karoten 16800 mg.
Tingginya kandungan protein dan mikronutrien pada daun kelor merupakan alasan utama digunakannya daun ini dalam mengatasi masalah kekurangan gizi pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui (Srikanth et al., 2014).
Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang ke dalam tubuh, catin perlu mengonsumsi lima kelompok makanan yang beraneka ragam setiap hari atau setiap kali makan.
Kelima kelompok makanan tersebut adalah lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman.
Proporsinya dalam setiap kali makan dapat digambarkan dalam ISI PIRINGKU yaitu:
Selain itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kebutuhan agar tetap sehat. Biasakan minum air putih 8 gelas per hari
Hindari minum teh atau kopi setelah makan
Batasi mengonsumsi garam, gula, lemak / minyak
CHALLENGES
Apabila angka LiLA catin dibawah standar yang diharapkan, jangan panik ya, ini yang harus dilakukan:
Catin dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, untuk mengetahui bagaimana cara memperbaiki status LILA dan IMT. Biasanya tenaga kesehatan juga biasa memberikan tips dan info terkait pola makan gizi seimbang dan kebiasaan-kebiasaan yang baiknya dilakukan catin secara rutin.
Yuk semangat menjalankan gaya hidup sehat, perlahan tapi pasti!
Sebagai calon ibu, catin perlu memahami tentang periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 1000 HPK merupakan suatu periode emas pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai semenjak terbentuknya janin hingga anak berusia 2 tahun. Oleh karena itu, untuk menghindari risiko melahirkan anak stunting, Catin perlu merencanakan kehamilan di usia yang idea yaitu usia 21 – 35 tahun.
Calon Pengantin yang akan melakukan pernikahan, di anjurkan sudah mendaftarkan diri untuk menikah ke KUA atau lembaga agama, paling sedikit tiga bulan sebelum menikah.
Tujuan pendampingan Catin adalah memastikan setiap Calon Pengantin atau calon Pasangan Usia Subur berada dalam kondisi siap menikah dan hamil pada saat akan melangsungkan pernikahan yang mengacu pada Kartu/Sertifikat (keluaran Aplikasi Pendampingan Keluarga/Elsimil).
CHALLENGES